Ramadan di Arab Saudi: Tradisi, Ibadah, dan Kehidupan Malam yang Semarak

Posted By : abusirajadmin/ 159

Abusiraj.com, Ramadan di Arab Saudi: Tradisi, Ibadah, dan Kehidupan Malam yang Semarak – Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Arab Saudi. Sebagai negara yang menjadi pusat peribadatan Islam dengan keberadaan Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, suasana Ramadan di Arab Saudi memiliki keunikan tersendiri.

Nuansa Religius yang Kental

Arab Saudi berubah menjadi lebih religius dan penuh berkah selama Ramadan. Banyak warga yang meningkatkan ibadah mereka dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, serta menghadiri kajian agama di masjid-masjid besar. Masjid-masjid selalu dipenuhi jamaah, terutama saat shalat Tarawih dan Qiyamul Lail di sepuluh malam terakhir.

Jam Kerja yang Berbeda

Pemerintah dan sektor swasta di Arab Saudi menyesuaikan jam kerja selama Ramadan. Pegawai pemerintah biasanya bekerja lebih singkat, mulai pagi hingga siang hari, agar mereka bisa beristirahat dan lebih fokus pada ibadah. Toko dan pusat perbelanjaan pun cenderung buka hingga larut malam untuk menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat yang lebih aktif di malam hari.

Tradisi Berbuka Puasa Bersama

Di Arab Saudi, berbuka puasa adalah momen yang penuh kebersamaan. Banyak masjid dan organisasi amal menyediakan makanan berbuka puasa gratis bagi jamaah dan masyarakat yang membutuhkan. Menu berbuka khas di sana meliputi kurma, air zamzam, sambosa, sup harira, dan berbagai makanan tradisional lainnya seperti kabsa dan mandi.

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Penuh Jamaah

Sebagai pusat spiritual Islam, Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah menjadi tempat yang sangat ramai dikunjungi selama Ramadan. Banyak umat Muslim dari berbagai negara datang untuk menjalankan ibadah umrah dan i’tikaf di masjid-masjid tersebut. Suasana ibadah terasa sangat khusyuk, terutama saat shalat Tarawih yang dipimpin oleh imam-imam ternama.

Aktivitas Malam yang Semarak

Setelah berbuka puasa dan shalat Tarawih, masyarakat Arab Saudi biasanya tetap aktif hingga menjelang sahur. Pusat perbelanjaan, restoran, dan kafe-kafe tetap buka hingga dini hari. Banyak keluarga dan teman-teman berkumpul untuk menikmati makanan dan minuman khas Ramadan seperti qatayef (sejenis pancake isi), jus tamerhindi (asam jawa), dan teh tradisional Arab.

Puncak Ramadan dan Idul Fitri

Di sepuluh malam terakhir Ramadan, banyak warga yang semakin giat beribadah, berharap mendapatkan malam Lailatul Qadar. Masjid-masjid dipenuhi jamaah yang beritikaf, membaca Al-Qur’an, dan berdoa dengan penuh khusyuk. Menjelang Idul Fitri, masyarakat mulai mempersiapkan pakaian baru, makanan khas, serta membagikan zakat fitrah kepada yang membutuhkan.

Kesimpulan

Suasana Ramadan di Arab Saudi benar-benar berbeda dan penuh keberkahan. Dari nuansa religius yang begitu kental, berbuka puasa bersama di masjid, hingga malam-malam yang tetap hidup dengan aktivitas ibadah dan sosial, semuanya mencerminkan kekhusyukan dalam menjalankan bulan suci ini. Ramadan di Tanah Suci menjadi pengalaman spiritual yang sangat berharga bagi siapa saja yang mengalaminya.